ERDHIKA MORNING IDEA 23 JUNI 2021
View PDF
23 Jun 2021

The Fed Sukses Angkat Wall Street, IHSG Masih Dihantui COVID-19


Sentimen pertama yaitu yg perlu dicermati dari paparan Ketua Bank Sentral AS The Fed. Jerome Powell mengatakan bahwa perekonomian AS saat ini terus membaik. Pemulihan tersebut membawa dampak berupa tekanan inflasi yang mulai terasa beberapa bulan terakahir. Saat ini, permintaan meningkat pesat tetapi belum bisa dibarengi oleh kecepatan dunia usaha dalam menghasilkan barang dan jasa. Nantinya, dunia usaha akan mampu beradaptasi sehingga bisa memenuhi lonjakan permintaan. Selain itu, Powell juga menyinggung soal pasar tenaga kerja. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja akan semakin luas seiring cepatnya laju vaksinasi dan pembukaan kembali aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, Powell mengungkapkan bahwa tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuan. Percepatan laju inflasi saja tidak cukup untuk memaksa The Fed menaikkan Federal Funds Rate, apalagi inflasi dipandang hanya bersifat sementara. Sebelumnya, investor khawatir bahwa inflasi tinggi akan bersifat persisten sehingga The Fed bakal mempercepat pengetatan kebijakan moneter (tapering off). Isu taper tantrum yang mereda membuat pelaku pasar lebih tenang memborong aset-aset berisiko seperti layaknya saham. Sentimen kedua yaitu dari dalam negeri perkembangan pandemi virus corona. Angka kasus yang masih tinggi membuat investor (dan seluruh rakyat Indonesia) wajib waspada. Selama 14 hari terakhir, rata-rata penambahan pasien baru adalah 10.628 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 5.938 orang setiap harinya. Hal yang patut menjadi perhatian adalah angka kasus aktif yang terus meningkat. Kasus aktif menggambarkan pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan di suatu negara. Perkembangan semacam ini, apalagi kalau terus memburuk, akan membuat reopening di Indonesia Indonesia tertunda. Akibatnya, ekonomi dan kesejahteraan rakyat sulit untuk didongkrak karena yang ada pembatasan bakal semakin ketat. Tanpa reopening, aktivitas ekonomi dunia usaha dan rumah tangga sulit untuk tumbuh. Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan kekhawatiran soal ini. Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengungkapkan tren penambahan utang pemerintah dan biaya bunga telah melampaui PDB dan penerimaan negara, yang dikhawatirkan pemerintah tidak mampu untuk membayarnya. BPK juga mengungkapkan bahwa utang pada 2020 telah melampaui batas yang direkomendasikan Dana Moneter Internasional (IMF). Oleh karena itu, Indonesia harus mampu menjinakkan virus corona kalau tidak ingin lebih banyak korban berjatuhan dan dapat membuka aktivitas perekonomiannya kembali.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com